Doa Masuk Rumah dan Doa Keluar Rumah

Bismillah wal hamdu lillah.
doa masuk rumah
Sobat semua yang semoga dirahmati Allah. Pada kesempatan ini saya akan sharing kepada teman-teman semua mengenai do’a masuk dan keluar rumah.

Rumah yang semoga masih terasa nyaman bagi kita, rumah yang masih kita katakana “baity jannaty”, tempat kita melepas lelah dan menghimpun kembali semangat untuk terus berjuang dan berusaha dalam menuju ridla Sang Pencipta, Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Rumah tempat kita menghimpun cita-cita mulia penerus generasi dakwah pencerah dunia.

Tapi kadang kita lupa, kadang kita malah mengajak setan masuk dan bermalam di dalamnya, karena kita lupa untuk berdzikir dan berdo’a saat memasuki rumah kita. Bahkan kadang kita lupa untuk mendoakan orang yang berada di dalamnya dengan mengucapkan salam untuk penghuninya.

Oleh karena itu pada kesempatan ini kita saling mengingatkan untuk mengingat kembali dan berusaha untuk membiasakan diri berdzikir ketika memasuki dan keluar dari rumah kita dengan dzikir-dzikir yang telah diajarkan oleh Manusia pilihan penuntun umat manusia Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, berikut ini :

Do’a Masuk Rumah[1] :

بِسْمِ اللهِ وَلَجْنَا وَ بِسْمِ اللهِ خَرَجْنَا وَ عَلَى اللهِ رَبِّنَا تَوَكَّلْنَا

 “Dengan menyebut nama Allah kami masuk, dengan menyebut nama Allah kami keluar dan kepada Allah Rabb kami, kami bertawakkal”
Kemudian mengucapkan salam pada keluarganya. (HR. Abu Dawud).

Do’a Keluar Rumah[2] :

اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُبِكَ أَنْ أَضِلَّ أَوْ أُضَلَّ أَوْ أَزِلَّ أَوْ أُزَلَّ أَوْ أَظْلِمَ أَوْ أُظْلَمَ أَوْ أَجْهَلَ أَوْ يُجْهَلَ عَلَيَّ

Ya Allah, sungguh aku berlindung kepada-Mu dari tersesat atau disesatkan, dari terpeleset pada dosa atau dipelesetkan, dari menzalimi orang lain atau dizalimi, dari berbuat odoh atau dibodohi manusia” (HR. Ahlu Sunnah, lihat pula ‘Shahihut-Tirmidzi (3/152, dan Shahih Ibnu Majah (2/336)).

Atau membaca :

بِسْمِ اللهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللهِ لَا حَوْلَ وَ لَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ

“Dengan menyebut nama Allah, aku bertawakkal kepada-Nya. Tiada daya dan kekuatan kecuali dengan-Nya” (HR. Abu Dawud (4/325), dan al-Tirmidzi (5/490)).

Semoga kita bisa mengamalkannya. Amin. N.




[1] Sa’id bin Ali bin Wahf al-Qahthani, Doa Dzikir dan Wirid Sehari-hari Menurut al-Qur’an dan al-Sunah, h.42-43. (Surakarta : Insan Kamil, 1429H)
[2] Ibid
 

Shalat Jama'ah

Bismillah wal-hamdu lillah.
Allah Ta’ala berfirman :
shalat jama'ahوَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ وَارْكَعُوا مَعَ الرَّاكِعِينَ
“Dan Dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta orang-orang yang ruku”.  
(Q.S. Al-Baqarah (2):43)

قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:.. وَلَقَدْ هَمَمْتُ اَنْ آمُرَ بِالصَّلاَةِ فَتُقَامَ ثُمَّ آمُرَ رَجُلاً فَيُصَلِّىَ بِالنَّاسِ ثُمَّ اَنْطَلِقُ مَعِى بِرِجَالٍ مَعَهُمْ حُزَمٌ مِنْ حَطَبٍ اِلىَ قَوْمٍ لاَ يَشْهَدُوْنَ الصَّلاَةَ فَاُحَرِّقَ عَلَيْهِمْ بُيُوْتَهُمْ (اَخْرَجَ السِّتَّةَ عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ)
Rasulullah S.A.W. bersabda: “..Mau aku rasanya menyuruh orang qamat untuk shalat lalu aku menyuruh seorang menjadi Imam bersama-sama shalat dengan orang banyak. Kemudian aku pergi bersama-sama dengan beberapa orang yang membawa beberapa ikat kayu bakar, untuk mendatangi mereka yang tidak mau turut shalat, untuk membakar rumah-rumah mereka.” (HR. Enam Ahli Hadits dari Abu Hurairah)
Ayat di atas menunjukkan perintah untuk menegakkan shalat secara berjama’ah yaitu pada kalimat Ruku’lah beserta orang-orang yang ruku’. Selanjutnya hal tersebut ditunjukkkan pada hadits setelahnya yang memberikan pengetahuan pada kita betapa pentingnya shalat secara berjama’ah sehingga Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sangat-sangat keras penentangannya terhadap orang yang tidak melaksanakan shalat jama’ah.
Untuk lebih memotivasi kita dalam melaksanakan shalat berjama’ah, marilah kita simak hadits berikut ini :
اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: صَلاَةُ الْجَمَاعَةِ تَفْضَلُ صَلاَةَ الْفَذِّ بِسَبْعٍ وَعِشْرِيْنَ دَرَجَةً ( رواه الْبُخَارِىُّ عَنِ ابْنِ عُمَرَ)
Rasulullah S.A.W. bersabda: “Shalat Jama’ah itu melebihi keutamaan shalat sendirian, dengan duapuluh tujuh derajat.” (HR. Bukhari dari Ibnu ‘Umar )
Nah, minggiurkan bukan. Coba bila kita ditawari uang Antara 1000 rupiah dengan 27 ribu rupiah, tentunya kita akan memilih yang 27 ribu rupiah bukan. Lalu kenapa tidak dengan pahala shalat berjama’ah???
Selanjutnya marilah kita berusaha melaksanakan shalat berjama’ah. Mungkin bisa kita mulai dengan shalat subuh, karena saat itu waktu kita kosong tidak ada kegiatannya. Atau pun kita mulai saat waktu shalat maghrib setelah kita mandi sore, kemudian kita tambah lagi, tambah lagi sampai akhirnya kita bisa mengerjakan shalat 5 waktu dengan berjamaa’ah.
Next, pada beberapa kesempatan kadang kita menjumpai beberapa orang yang shalat berjama’ah tapi posisinya tidak tepat, untuk kesempatan ini sekalian saya bahas posisi imam dan makmum shalat berjama’ah :
1.      Makmum satu orang berdiri di sebelah kanan imam persis kecuali makmum perempuan dia berdiri dibelakang imam (bila imam laki-laki).
2.      Makmum dua orang atau lebih berdiri dibelakang imam.
3.      Makmun yang terdiri dari laki-laki dan perempuan, maka posisi makmum laki-laki di depan makmum perempuan.
4.      Makmum yang terdiri dari laki-laki dan perempuan dewasa dan anak-anak, maka posisi makmum laki-laki dewasa didepan diikiti belakangnya anak-anak baru makmum peremuan dewasa di belakang anak-anak.
5.      Makmum perempuan dengan imam perempuan membuat formasi shaf dengan menempatkan imam perempuan pada shaf pertama dan mengambil posisi ditengah-tengah makmum tidak maju ke depan seperti imam laki-laki.

Cukup ini dulu pembahasan saya mengenai shalat berjama’ah. Semoga bermanfaat. Mohon maaf bila ada salah. N





 
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Istimroor - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger