SABAR
Bissmillah wal hamdulillah, dizaman sekarang ini dimana teknologi telah berkembang kondisi semakin menglobal apakah yang kita perlukan agar kita dapat bertahan di kota dan tetap mendapatkan keselamatan baik dunia maupun akhirat
Dimana banyak kita berbuat semau kita dengan landasan HAM, menjadikan HAM sebagai penghalal semua perbuatan.
................................................................................
Mungkin salah satu hal yang kita perlukan adalah sabar, dan berikut ini uraian tentang sabar yang saya ambil dari terjemah kitab ushuk tsalatsah yang disyarah oleh Syeikh Utsaimin -semoga bermanfaat-. dan akhirnya kita hanya memohon kepada Allah Ta'ala agar kita diberikan kesabaran.
________________________________________________________________________________
SABAR
Sabar adalah menahan jiwa (nafsu) untuk tetap berada di atas ketaatan kepada Allah, menahannya dari bermaksiat pada-Nya, dan menahan diri dari keluh kesah terhadap taqdir Allah, sehingga ia menahan jiwanya dari perasaan marah, jengkel dan bosan. Senatiasa dalam keadaan semangat,berdakwah, menyeru manusia untuk masuk kedalam agama Allah, meskipun ia disakiti. Karena mengganggu para da’i yang meneru pada kebaikan sudah menjadi watak dan tabiat setiap orang kecuali orang yang diberi petunjk oleh Allah. Allah berfirman pada Nabi-Nya:
34. Dan Sesungguhnya telah didustakan (pula) Rasul-rasul sebelum kamu, akan tetapi mereka sabar terhadap pendustaan dan penganiayaan (yang dilakukan) terhadap mereka, sampai datang pertolongan Allah kepada mereka. tak ada seorangpun yang dapat merobah kalimat-kalimat (janji-janji) Allah. dan Sesungguhnya telah datang kepadamu sebahagian dari berita Rasul-rasul itu.
Semakin kut gangguan, semakin dekat pertolonagan. Pertolongan itu tidak khusus tatkala seseorang masih hidup dan melihat jerih payah dari dakwahnya saja, akan tetapi pertolongan itu datang tatkala ia sudah meninggal, yakni dengan caraa Allah menjadikan hati manusia tunduk ma menerima apa yang ia dakwahkan, mau mengambil dan berpegang denganya. Hal seperti itu termasuk pertolongan bagiiny meskipun ia telah mati. Maka dari itu,sudah selayaknya bagi para da’I bersabarmenhadapi rintangan – rintangan yang menghalangi dakwahnya, sabar menghadapi gangguan gangguan yang menyakitinya. Inilah para Rasul disakiti oleh kaumnya dengan perkataan dan perbuatan. Allah berfirman:
52. Demikianlah tidak seorang Rasulpun yang datang kepada orang-orang yang sebelum mereka, melainkan mereka mengatakan: "Dia adalah seorang tukang sihir atau seorang gila."(Adz Dzariyat :52)
Dan Allah berfirman :
31. Dan seperti itulah, telah Kami adakan bagi tiap-tiap Nabi, musuh dari orang-orang yang berdosa. dan cukuplah Tuhanmu menjadi pemberi petunjuk dan penolong. (Al Furqan :31)
Akan tetapi sudah selayaknya bagi seorang da’I untuk bersabar menerima gangguan tersebut. Dan perhatikanlah Firman Allah pada Rasul-Nya berikut ini :
23. Sesungguhnya Kami telah menurunkan Al Quran kepadamu (hai Muhammad) dengan berangsur-angsur. ( Al Insan : 23)
Orang yang memperhatikan ayat tersebut ia akan menerka bahwa kelanjutan ayat tersebut adalah : ( Maka bersyukurlah atas nikmat Rabbmu ), namun (lihatlah) ternyata Allah berfirman melanjutkan ayat tersebut dengan :
24. Maka bersabarlah kamu untuk (melaksanakan) ketetapan Tuhanmu, dan janganlah kamu ikuti orang yang berdosa dan orang yang kafir di antar mereka. (Al Insan :24)
Hal ini terkandung di dalamnya bahwa setiap orang yang bangkit, berdakwah dengan Al- Qur’an mau tidak mau akan menerima dan menghadapi segala sesuatu yang membutuhkan kesabaran. Lihatlah! Keadaan Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam ketika dilempari oleh kaumnya sampai berdarah dari wajahnya seraya berdoa :
<center>اللهم اغفر لقومي فإنهم لا يعلمون</center>
“Ya Allah ampunilah kaumku, karena sesungguhnya mereka tidak mengetahui”. ( H.R. Bhukhari )
Maka sudah selayaknya para da’I untuk senantiasa bersabar dan mengharap pahala dari Allah
Sabar dibagi menjadi tiga:
1. Sabar diatas ketaatan pada Allah.
2. Sabar dalam menjauhi hal – hal yang diharamkan oleh Allah.
3. Sabar ketika menerima taqdir Allah yang menyakitkan, baik yang Allah timpakan langsung kepadanya ataupun yang Allah timpakan padanya melalui tangan – tangan sebagian hamba-Nya yang berupa gangguan dan permusuhan.
Dari Terjemah Syarah Tiga Landasan Utama Syeikh Utsaiminhttp://istimroor-belajar.blogspot.com/
Post a Comment