Syarat Laa Ilaaha Illallah (bagian 8), Mengingkari Thoghut

Syarat Laa Ilaaha Illallah (bagian 8), Mengingkari Thoghut.

Adapun Syarat kedelapan: mengingkari thaghut, yaitu sesembahan selain Allah dan beriman kepada Allah baik sebagai Rabb, Khaliq maupun sebagai sesembahan yang haq.

Allah Ta’ala berfirman:

قَدْ تَّبَيَّنَ الرُّشْدُ مِنَ الْغَيِّ ۚ فَمَنْ يَّكْفُرْ بِالطَّاغُوْتِ وَيُؤْمِنْۢ بِاللّٰهِ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقٰى لَا انْفِصَامَ لَهَا ۗوَاللّٰهُ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ

“Sesungguhnya telah jelas jalan yang benar dari jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang mengingkari thoghut dan beriman kepada Allah, maka sungguh ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. al-Baqarah: 256)

عن طريق بن أشيم رضي الله عنه قال : سمعت رسول الله صلى الله عليه و سلم يقول : (( من قال لا إله إلا الله و كفر بما يعبد من دون الله حرم ماله و دمه و حسابه على الله ))

Dari Thoriq Bin Asyyam -radhiyallahu ‘anhu- dia berkata: "Aku telah mendengar Rasulullah -Sholallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda: “Barangsiapa yang mengucapkan Laa Ilaaha Illallaah dan mengingkari sesembahan-sesembahan selain Allah maka haramlah darah dan hartanya (tidak boleh dibunuh dan diambil hartanya tanpa hak), dan hisabnya (diserahkan) kepada Allah.” (HR. Muslim dan Ahmad)

Laa Ilaaha Illallaah mengumpulkan antara penafian dan penetapan. “Laa Ilaaha” لا إله : menafikan (meniadakan) semua sesembahan selain Allah; Illallah إلا الله  : menetapkan peribadahan hanya kepada Allah tidak ada sekutu bagi-Nya.

Kedelapan syarat ini terkumpul di dalam kedua bait berikut ini:

علم يقين وإخلاص وصدقك مع
محبة وانقياد والقبول لها

وزيد ثامنها الكفران منك بما
سوى الإله من الأشياء قد أُلِها

Ilmu, keyakinan, keikhlasan dan kejujuran beserta kecintaan, ketundukan dan penerimaan terhadapnyadan ditambah yang kedelapan pengingkaranmu dari perkara-perkara yang disembah selain Allah.

Tentang pembahasan syarat laa ilaaha Illallah ini merujuklah ke kitab Ma’arijul Qobul dengan syarah Sullamul Wushul ila ‘ilmil ushul fit Tauhid yang dikarang oleh Syeikh Hafidz bin Ahmad Hakami (2/418-424) dan Ad-Durusul Muhimmah li’ammatyil Ummah yang dikarang oleh Asy Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz -rahimahullah- pada pelajaran yang kedua.

Adapun pembahasan syarat-syarat ini telah disampaikan pada pembahasan Makna Laa Ilaaha Illallah, yaitu dari Al-Qoulul Mufid, Penjelasan Tentang Tauhid, karya Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab al- Wushoby.

 

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Share this article :
 

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Istimroor - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger