Syarat Laa Ilaaha Illallaah (bagian 4), Al-Inqiyad (الانقياد)

 Syarat Laa Ilaaha Illallaah (bagian 4), Al-Inqiyad (الانقياد)

Adapun syarat yang keempat adalah : Al-Inqiyad, tunduk dan patuh terhadap konsekuensi kalimat Laa Ilaaha Illallah, yang menafikan (meniadakan) sikap meninggalkan konsekuensinya.

Allah Ta’ala berfirman:

وَمَنْ يُّسْلِمْ وَجْهَهٗٓ اِلَى اللّٰهِ وَهُوَ مُحْسِنٌ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقٰىۗ

“Dan barangsiapa berserah diri (tunduk) kepada Allah, sedang dia orang yang berbuat kebaikan (muwahhid, orang yang bertauhid), maka sesungguhnya dia telah berpegang kepada buhul (tali) yang kokoh (Laa Ilaaha Illallaah), . . . (QS Luqman: 22)

Makna “berserah diri” ( يُّسْلِمْ وَجْهَهٗٓ ) adalah “tunduk.”

Makna “sedang dia orang yang berbuat kebaikan,” ( وَهُوَ مُحْسِنٌ ) yaitu seorang muwahhid (orang yang mengesakan Allah dalam beribadah kepada-Nya).

Makna “buhul tali yang kokoh” ( الْعُرْوَةِ الْوُثْقٰىۗ ) adalah “Laa Ilaaha Illallaah

Allah Ta’ala berfirman:

وَاَنِيْبُوْٓا اِلٰى رَبِّكُمْ وَاَسْلِمُوْا لَهٗ مِنْ قَبْلِ اَنْ يَّأْتِيَكُمُ الْعَذَابُ ثُمَّ لَا تُنْصَرُوْنَ - ٥٤

“Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu, kemudian kamu tidak dapat ditolong (lagi).” (QS Zumar 39 : 54)

عن عبد الله بن عمرو بن العاص رضي الله عنهما مرفوعا : (( لا يؤمن أحدكم حتى يكون هواه تبعا لما جئت به))

Dari Abdullah bin ‘Amr bin al-‘Ash secara marfu’: “Tidaklah beriman seorang diantara kamu hingga hawa nafsunya mengikuti apa yang kubawa(ajaranku).”

Imam An-Nawawi berkata dalam Al-Arba’in hadits ke 41: “Hadits hasan shahih, telah kami riwayatkan dalam kitab Al-Hujjah dengan sanad shahih.” Hadits ini disahihkan oleh Syeikh Al-Hafidz Hakami dalam kitabnya Ma’arijul Qobul (2/422). Ibnu Katsir pun telah berhujjah denganya dalam tafsir ayat:

وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَّلَا مُؤْمِنَةٍ اِذَا قَضَى اللّٰهُ وَرَسُوْلُهٗٓ اَمْرًا اَنْ يَّكُوْنَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ مِنْ اَمْرِهِمْ ۗوَمَنْ يَّعْصِ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ فَقَدْ ضَلَّ ضَلٰلًا مُّبِيْنًاۗ - ٣٦

“Dan tidaklah pantas bagi laki-laki yang mukmin dan perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada pilihan (yang lain) bagi mereka tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya, maka sungguh, dia telah tersesat, dengan kesesatan yang nyata.” (QS. Al-Ahzab : 36)

 

 

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Share this article :
 

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Istimroor - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger