Adab Terhadap Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam I.
Landasan :
1.
Allah
Ta’ala telah mewajibkan setiap muslim untuk beradab terhadap Rasulullah Shallallahu
‘Alaihi wa Sallam dalam Al-Qur’an. Hal ini ditunjukkan dengan jelas dalam
ayat-ayat Al-Qur’an, seperti dalam surah al-Hujurat (49): 1-5, al-Nur (24): 62.
يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُقَدِّمُوا بَيْنَ يَدَيِ اللَّهِ وَرَسُولِهِ
وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ سَمِيعٌ عَلِيمٌ (1) يَا أَيُّهَا الَّذِينَ
آمَنُوا لَا تَرْفَعُوا أَصْوَاتَكُمْ فَوْقَ صَوْتِ النَّبِيِّ وَلَا تَجْهَرُوا
لَهُ بِالْقَوْلِ كَجَهْرِ بَعْضِكُمْ لِبَعْضٍ أَنْ تَحْبَطَ أَعْمَالُكُمْ
وَأَنْتُمْ لَا تَشْعُرُونَ (2) إِنَّ الَّذِينَ يَغُضُّونَ أَصْوَاتَهُمْ عِنْدَ
رَسُولِ اللَّهِ أُولَئِكَ الَّذِينَ امْتَحَنَ اللَّهُ قُلُوبَهُمْ لِلتَّقْوَى
لَهُمْ مَغْفِرَةٌ وَأَجْرٌ عَظِيمٌ (3) إِنَّ الَّذِينَ يُنَادُونَكَ مِنْ
وَرَاءِ الْحُجُرَاتِ أَكْثَرُهُمْ لَا يَعْقِلُونَ (4) وَلَوْ أَنَّهُمْ صَبَرُوا
حَتَّى تَخْرُجَ إِلَيْهِمْ لَكَانَ خَيْرًا لَهُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ
رَحِيمٌ [الحجرات : 1 - 5]
1. Hai
orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendahului Allah dan Rasulnya dan
bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha mendengar lagi Maha
Mengetahui.
2. Hai
orang-orang yang beriman, janganlah kamu meninggikan suaramu melebihi suara
nabi, dan janganlah kamu Berkata kepadanya dengan suara yang keras, sebagaimana
kerasnya suara sebagian kamu terhadap sebagian yang lain, supaya tidak hapus
(pahala) amalanmu, sedangkan kamu tidak menyadari.
3.
Sesungguhnya orang yang merendahkan suaranya di sisi Rasulullah mereka
Itulah orang-orang yang Telah diuji hati mereka oleh Allah untuk bertakwa. bagi
mereka ampunan dan pahala yang besar.
4.
Sesungguhnya orang-orang yang memanggil kamu dari luar kamar(mu)
kebanyakan mereka tidak mengerti.
5. Dan
kalau sekiranya mereka bersabar sampai kamu keluar menemui mereka Sesungguhnya
itu lebih baik bagi mereka, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
إِنَّمَا
الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ آمَنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَإِذَا كَانُوا مَعَهُ
عَلَى أَمْرٍ جَامِعٍ لَمْ يَذْهَبُوا حَتَّى يَسْتَأْذِنُوهُ إِنَّ الَّذِينَ
يَسْتَأْذِنُونَكَ أُولَئِكَ الَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ فَإِذَا
اسْتَأْذَنُوكَ لِبَعْضِ شَأْنِهِمْ فَأْذَنْ لِمَنْ شِئْتَ مِنْهُمْ
وَاسْتَغْفِرْ لَهُمُ اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ [النور : 62]
62.
Sesungguhnya yang sebenar-benar orang mukmin ialah orang-orang yang
beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, dan apabila mereka berada bersama-sama
Rasulullah dalam sesuatu urusan yang memerlukan pertemuan, mereka tidak
meninggalkan (Rasulullah) sebelum meminta izin kepadanya. Sesungguhnya
orang-orang yang meminta izin kepadamu (Muhammad) mereka Itulah orang-orang
yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, Maka apabila mereka meminta izin
kepadamu Karena sesuatu keperluan, berilah izin kepada siapa yang kamu
kehendaki di antara mereka, dan mohonkanlah ampunan untuk mereka kepada Allah.
Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
2.
Allah
Ta’ala sungguh mewajibkan setiap mukmin untuk mentaati beliau dan juga
mencintainya.
يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَلَا
تُبْطِلُوا أَعْمَالَكُمْ [محمد : 33]
33.
Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul dan
janganlah kamu merusakkan (pahala) amal-amalmu.(Muhammad (47)
: 33)
3.
Allah
Ta’ala teah menjadikan beliau Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam sebagai hakim
diantara manusia dan mewajibkan setiap muslim menjadikan beliau sebagai hakim.
فَلَا وَرَبِّكَ
لَا يُؤْمِنُونَ حَتَّى يُحَكِّمُوكَ فِيمَا شَجَرَ بَيْنَهُمْ ثُمَّ لَا يَجِدُوا
فِي أَنْفُسِهِمْ حَرَجًا مِمَّا قَضَيْتَ وَيُسَلِّمُوا تَسْلِيمًا [النساء : 65]
65.
Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka
menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, Kemudian
mereka tidak merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap putusan yang
kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya.( Al-Nisa’ (4) : 65)
إِنَّا
أَنْزَلْنَا إِلَيْكَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ لِتَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ بِمَا
أَرَاكَ اللَّهُ وَلَا تَكُنْ لِلْخَائِنِينَ خَصِيمًا [النساء : 105]
105. Sesungguhnya kami Telah menurunkan Kitab
kepadamu dengan membawa kebenaran, supaya kamu mengadili antara manusia dengan
apa yang Telah Allah wahyukan kepadamu, dan janganlah kamu menjadi penantang
(orang yang tidak bersalah), Karena (membela) orang-orang yang khianat,
4.
Allah
Ta’ala mewajibkan setiap mukmin untuk mencintainya melalui lisan beliau Shallallahu
‘Alaihi wa Sallam.
قال
رسول الله صلى الله عليه و سلم :
و الذي
نفسي بيده لا يؤمن أحدكم حتى أكون أحب إليه من ولده و والده و الناس أجمعين
رواه
البخاري
Rasulullah Shallallahu
‘Alaihi wa Sallam bersabda :
“Tidak beriman salah seorang diantara
kalian sehingga aku lebih ia cintai daripada anaknya, bapak ibunya bahkan
seluruh manusia.” (H.R. Al-Bukhȃri)
5.
Keistimewaan
yang telah Allah berikan kepada beliau berupa kebagusan akhlak dan
keutammaan-keutamaan lainnya yang menjadikan beliau sebagai sebaik-baik
makhluk.[1]
Berdasarkan penjelasan-penjelasan di atas sudah sewajibnyalah bagi
orang muslim untuk beradab kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam dan
merealisasikannya dalam kehidupan dan mengejak setiap muslim untuk
menjalankannya sebagai bentuk ibadah dengan menjalankan perintah-perintah Allah
Ta’ala dan menjauhi larangan-larangan-Nya berkaitan dengan bagaimana seseorang
harus bertingkah laku terhadap Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.
+ Comments + 2 Comments
Mantap bro
hehe potongan risalah ya hehe
Post a Comment