Bismillah wal hamdu lillah, Adab
Makan dan Minum, pada kesempatan ini penulis ingin membawakan adab-adab dalam
kita memenuhi hak tubuh kita sebagai manusia, yaitu makan
dan minum. Tiada hari
berlalu kecuali kita tidak lepas dari kegiatan ini (makan dan minum) karena
tubuh kita membutuhkan asupan-asupan yang diproses dari makanan dan minuman
yang telah kita masukkan ke dalam tubuh. Makanan dan minuman yang kita dapatkan
tentunya merupakan rizqi dari Allah Subhnahu wa ta’ala. Oleh karena itu
seyogyanya kita yang mendapatkan rizqi tersebut menjalankan adab-adab yang
telah diperintahkan Allah melalui apa yang telah diperintahkan, mmaupun yang
dicontohkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, sauri tauladan kita
semua. Adapun adab-adab tersebut diantaranya sebagai berikut[1]
:
1.
Berupaya untuk
mencari makanan yang halal. Allah Subhanahu wata'ala
berfirman: “Wahai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rizki yang
baik-baik yang Kami berikan kepadamu”. (Al-Baqarah: 172). Yang baik disini
artinya adalah yang halal.
2.
Hendaklah makan dan
minum yang kamu lakukan diniatkan agar bisa dapat beribadah kepada Allah,
agar kamu mendapat pahala dari makan dan minummu itu.
3.
Hendaknya mencuci
tangan sebelum makan jika tangan kamu kotor, dan begitu juga
setelah makan untuk menghilangkan bekas makanan yang ada di tanganmu.
4.
Hendaklah kamu puas
dan rela dengan makanan dan minuman yang ada, dan jangan sekali-kali mencelanya.
Abu Hurairah Radhiallaahu anhu di dalam haditsnya menuturkan: “Rasulullah
Shallallaahu alaihi wa Sallam sama sekali tidak pernah mencela makanan. Apabila
suka sesuatu ia makan dan jika tidak, maka ia tinggalkan”.
(Muttafaq’alaih).
5.
Hendaknya jangan
makan sambil bersandar atau dalam keadaan menyungkur.
Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam bersabda; “Aku tidak makan
sedangkan aku menyandar”. (HR. al-Bukhari). Dan di dalam haditsnya, Ibnu
Umar Radhiallaahu anhu menuturkan: “Rasulullah Shallallaahu alaihi wa
Sallam telah melarang dua tempat makan, yaitu duduk di meja tempat minum khamar
dan makan sambil menyungkur”. (HR. Abu Daud, dishahihkan oleh Al-Albani).
6.
Tidak makan dan
minum dengan menggunakan bejana terbuat dari emas dan perak.
Di dalam hadits Hudzaifah dinyatakan di antaranya bahwa Nabi Shallallaahu
alaihi wa Sallam telah bersabda: “... dan janganlah kamu minum dengan
menggunakan bejana terbuat dari emas dan perak, dan jangan pula kamu makan
dengan piring yang terbuat darinya, karena keduanya untuk mereka (orang kafir)
di dunia dan untuk kita di akhirat kelak”. (Muttafaq’alaih).
7.
Hendaknya memulai
makanan dan minuman dengan membaca Bismillah dan diakhiri dengan Alhamdulillah.
Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam bersabda: “Apabila seorang
diantara kamu makan, hendaklah menyebut nama Allah Subhanahu wa Ta'ala dan jika
lupa menyebut nama Allah Subhanahu wa Ta'ala pada awalnya maka hendaknya
mengatakan : Bismillahi awwalihi wa akhirihi”. (HR. Abu Daud dan
dishahihkan oleh Al-Albani). Adapun meng-akhirinya dengan Hamdalah, karena
Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam bersabda: “Sesungguhnya Allah
sangat meridhai seorang hamba yang apabila telah makan suatu makanan ia
memuji-Nya dan apabila minum minuman ia pun memuji-Nya”. (HR. Muslim).
8.
Hendaknya makan
dengan tangan kanan dan dimulai dari yang ada di depanmu.
Rasulllah Shallallaahu alaihi wa Sallam bersabda Kepada Umar bin
Salamah: “Wahai anak, sebutlah nama Allah dan makanlah dengan tangan kananmu
dan makanlah apa yang di depanmu. (Muttafaq’alaih).
9.
Disunnatkan makan
dengan tiga jari dan menjilati jari-jari itu sesudahnya.
Diriwayatkan dari Ka`ab bin Malik dari ayahnya, ia menuturkan: “Adalah
Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam makan dengan tiga jari dan ia
menjilatinya sebelum mengelapnya”. (HR. Muslim).
10.
Disunnatkan
mengambil makanan yang terjatuh dan membuang bagian yang kotor darinya lalu
memakannya. Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam
bersabda: “Apabila suapan makan seorang kamu jatuh hendaklah ia mengambilnya
dan membuang bagian yang kotor, lalu makanlah ia dan jangan membiarkannya untuk
syetan”. (HR. Muslim).
11.
Tidak meniup makan
yang masih panas atau bernafas di saat minum. Hadits Ibnu Abbas
menuturkan “Bahwasanya Nabi Shallallaahu alaihi wa Sallam melarang bernafas
pada bejana minuman atau meniupnya”. (HR. At-Turmudzi dan dishahihkan oleh
Al-Albani).
12.
Tidak
berlebih-lebihan di dalam makan dan minum. Karena Rasulullah
Shallallaahu alaihi wa Sallam bersabda: “Tiada tempat yang yang lebih
buruk yang dipenuhi oleh seseorang daripada perutnya, cukuplah bagi seseorang
beberapa suap saja untuk menegakkan tulang punggungnya; jikapun terpaksa, maka
sepertiga untuk makanannya, sepertiga untuk minu-mannya dan sepertiga lagi
untuk bernafas”. (HR. Ahmad dan dishahihkan oleh Al-Albani).
13.
Hendaknya pemilik
makanan (tuan rumah) tidak melihat ke muka orang-orang yang sedang makan, namun
seharusnya ia menundukkan pandangan matanya, karena hal
tersebut dapat menyakiti perasaan mereka dan membuat mereka menjadi malu.
14.
Hendaknya kamu
tidak memulai makan atau minum sedangkan di dalam majlis ada orang yang lebih
berhak memulai, baik kerena ia lebih tua atau mempunyai
kedudukan, karena hal tersebut bertentangan dengan etika.
15.
Jangan sekali-kali
kamu melakukan perbuatan yang orang lain bisa merasa jijik,
seperti mengirapkan tangan di bejana, atau kamu mendekatkan kepalamu kepada
tempat makanan di saat makan, atau berbicara dengan nada-nada yang mengandung
makna kotor dan menjijik-kan.
16.
Jangan minum
langsung dari bibir bejana, berdasarkan hadits Ibnu Abbas beliau
berkata, “Nabi Shallallaahu alaihi wa Sallam melarang minum dari bibir
bejana wadah air.” (HR. Al Bukhari)
17.
Disunnatkan minum
sambil duduk, kecuali jika udzur, karena di dalam hadits
Anas disebutkan “Bahwa sesungguhnya Nabi Shallallaahu alaihi wa Sallam
melarang minum sambil berdiri”. (HR. Muslim).
Post a Comment