Bismillah wal-hamdu lillah.
Allah Ta’ala berfirman :
“Dan
Dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta orang-orang yang
ruku”.
(Q.S. Al-Baqarah (2):43)
قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:.. وَلَقَدْ هَمَمْتُ اَنْ آمُرَ بِالصَّلاَةِ فَتُقَامَ ثُمَّ
آمُرَ رَجُلاً فَيُصَلِّىَ بِالنَّاسِ ثُمَّ اَنْطَلِقُ مَعِى بِرِجَالٍ مَعَهُمْ
حُزَمٌ مِنْ حَطَبٍ اِلىَ قَوْمٍ لاَ يَشْهَدُوْنَ الصَّلاَةَ فَاُحَرِّقَ
عَلَيْهِمْ بُيُوْتَهُمْ (اَخْرَجَ السِّتَّةَ عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ)
Rasulullah S.A.W. bersabda: “..Mau
aku rasanya menyuruh orang qamat untuk shalat lalu aku menyuruh seorang menjadi
Imam bersama-sama shalat dengan orang banyak. Kemudian aku pergi bersama-sama
dengan beberapa orang yang membawa beberapa ikat kayu bakar, untuk mendatangi
mereka yang tidak mau turut shalat, untuk membakar rumah-rumah mereka.” (HR.
Enam Ahli Hadits dari Abu Hurairah)
Ayat di atas menunjukkan perintah
untuk menegakkan shalat secara berjama’ah yaitu pada kalimat Ruku’lah beserta
orang-orang yang ruku’. Selanjutnya hal tersebut ditunjukkkan pada hadits
setelahnya yang memberikan pengetahuan pada kita betapa pentingnya shalat
secara berjama’ah sehingga Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam
sangat-sangat keras penentangannya terhadap orang yang tidak melaksanakan shalat
jama’ah.
Untuk lebih memotivasi kita dalam
melaksanakan shalat berjama’ah, marilah kita simak hadits berikut ini :
اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: صَلاَةُ الْجَمَاعَةِ تَفْضَلُ صَلاَةَ الْفَذِّ
بِسَبْعٍ وَعِشْرِيْنَ دَرَجَةً ( رواه الْبُخَارِىُّ عَنِ ابْنِ عُمَرَ)
Rasulullah S.A.W. bersabda: “Shalat
Jama’ah itu melebihi keutamaan shalat sendirian, dengan duapuluh tujuh derajat.”
(HR. Bukhari dari Ibnu ‘Umar )
Nah, minggiurkan bukan. Coba bila
kita ditawari uang Antara 1000 rupiah dengan 27 ribu rupiah, tentunya kita akan
memilih yang 27 ribu rupiah bukan. Lalu kenapa tidak dengan pahala shalat
berjama’ah???
Selanjutnya marilah kita berusaha
melaksanakan shalat berjama’ah. Mungkin bisa kita mulai dengan shalat subuh,
karena saat itu waktu kita kosong tidak ada kegiatannya. Atau pun kita mulai
saat waktu shalat maghrib setelah kita mandi sore, kemudian kita tambah lagi,
tambah lagi sampai akhirnya kita bisa mengerjakan shalat 5 waktu dengan
berjamaa’ah.
Next, pada beberapa kesempatan
kadang kita menjumpai beberapa orang yang shalat berjama’ah tapi posisinya
tidak tepat, untuk kesempatan ini sekalian saya bahas posisi imam dan makmum
shalat berjama’ah :
1.
Makmum
satu orang berdiri di sebelah kanan imam persis kecuali makmum perempuan dia
berdiri dibelakang imam (bila imam laki-laki).
2.
Makmum
dua orang atau lebih berdiri dibelakang imam.
3.
Makmun
yang terdiri dari laki-laki dan perempuan, maka posisi makmum laki-laki di
depan makmum perempuan.
4.
Makmum
yang terdiri dari laki-laki dan perempuan dewasa dan anak-anak, maka posisi
makmum laki-laki dewasa didepan diikiti belakangnya anak-anak baru makmum
peremuan dewasa di belakang anak-anak.
5.
Makmum
perempuan dengan imam perempuan membuat formasi shaf dengan menempatkan imam
perempuan pada shaf pertama dan mengambil posisi ditengah-tengah makmum tidak
maju ke depan seperti imam laki-laki.
Cukup ini dulu pembahasan saya
mengenai shalat berjama’ah. Semoga bermanfaat. Mohon maaf bila ada salah. N
Post a Comment