Pages

Saturday 17 July 2021

Syarat Laa Ilaaha Illallah (Bagian 6) Al-Ikhlash, الإخلاص

 Syarat Laa Ilaaha Illallah (Bagian 6) Al-Ikhlash, الإخلاص

Adapun syarat yang keenam adalah al-Ikhlas, keikhlasan yang menafikan (meniadakan) kesyirikan, kemunafikan, riya’ dan sum’ah.

Ikhlas yaitu memurnikan amalan dengan niat yang baik dan bersih dari kotoran syirik.

Allah Ta’ala berfirman:

فَاعْبُدِ اللّٰهَ مُخْلِصًا لَّهُ الدِّيْنَۗ

“Maka beribadahlah kepada Allah dengan mengikhlaskan agama kepada-Nya,

 (QS. az-Zumar: 2)

Allah Ta’ala berfirman:

وَمَآ اُمِرُوْٓا اِلَّا لِيَعْبُدُوا اللّٰهَ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ

“Padahal mereka tidak diperintahkan kecuali agar mereka beribadah hanya kepada Allah dengan mengikhlaskan agama kepada-Nya . . ."(QS.  al-Bayyinah: 5)

 

عن أبي هريرة رضي الله عنه قال : قال رسول الله صلى الله عليه و سلم : (( أسعد الناس بشفاعتي يوم القيامة من قال لا إله إلا الله خالصا من قلبه ))

Dari Abu Hurairah -radhiyallahu ‘anhu- beliau berkata: Rasulullah -shollallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda; “Orang yang paling Bahagia dengan syafa’atku pada hari kiamat adalah orang yang mengucapkan Laa Ilaaha Illallah ikhlas/tulus dari hatinya.” (HR al-Bukhori)

Dari Utsman bin Malik -radhiyallahu ‘anhu- dia berkata; Rasulullah -sholallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda:

فإن الله حرم على النار من قال لا إله إلا الله يبتغي بذلك وجه الله

“Sesungguhnya Allah mengharamkan (kekekalan) di dalam neraka bagi orang yang mengucapkan Laa Ilaaha Illallaah dalam keadaan menharapkan wajah Allah (ikhlas karena Allah).” HR al-Bukhoridan Muslim.

 

 

 

 

No comments:

Post a Comment